[^__^] Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh [^__^]

Senin, 05 November 2018

Sepagi Mikure


Telah gigil ia sendiri menelanjangi ujung langit. Mungkin masih saja teringat dengan kedua anaknya yang meninggal, karena seekor jantan telah dengan tega datang hanya untuk mencekik gigit urat leher dengan tiba-tiba. Selepas tidur, aku mendapatinya hanya duduk seperti itu, tatapan kosong, tiada binar.
.
Sebut saja namanya Mikure, seorang ibu beranak tiga, yang jika semua anaknya masih hidup, pasti sedang lucu-lucunya. Kehidupannya keras, dalam kekangan hukum rimba perkotaan. Dari wajahnya, semua bisa melihat, telah hancur hidungnya hingga bengkok karena kekasaran yang diterimanya.
.
Pagi ini, tidak seperti pagi sebelumnya, saat ia dengan tenang memberikan air asi bagi ketiga anak-anaknya. Tatapan kosong seorang ibu bersama gigil, menelanjangi langit yang temaram.
.
Hidupmu sungguh berat Mikure, yang harus sendiri menyepi melindungi anakmu yang tersisa, --kini tengah- terlelap di ketiakmu yang penuh bulu.
.
Aku hanya bisa ikut sedih dengan kedua anakmu yang meninggal, dan jika sempat, ikut mengusir kucing garong kemarin itu.
.
Ar, Nop 2018

Tidak ada komentar: