[^__^] Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh [^__^]

Jumat, 27 September 2019

Istigfar


.
Di antara kelucuan manusia itu kerap mengeluh dalam doa, "Warzukni ... warzukni ...". Sedang pikirannya terbang kian-kemari ... mencari-cari cara bagaimana menjual satu atau dua atau tiga buku, sebagaimana yang dirasa cukup dan mungkin, yang juga menurut pikirannya yang juga terbatas--pikiran yang seakan rezky dalam logikanya yang sempit. Hingga di selepas berdoa sebuah notif pesan masuk, dan memesan buku dalam jumlah ratusan. Eh bingung sendiri (bagaimana menyanggupinya?)
.
Sepi order bingung, ada order bingung. Dasar manusia, masih saja bingung dan mengeluh. Masih saja lupa, keuntungan jualan dan ikhtiar itu dua koridor rezky yang berbeda. Kadang diberikan bersamaan, kadang beriringan, kadang salah satunya.
.
Lupa, mungkin kita sering lupa. Tangan dan kaki yang ada bisa bernilai milyaran rupian bagi yang tuna daksa jika harus membeli (plus pasang) di Rumah Sakit, atau ginjal yang ada, atau mata yang ada, atau bibir yang ada, atau telinga yang ada, atau kewarasan yang ada, atau bahasa yang ada, atau kemaluan yang ada, eh.
.
"Warzukni! warzukni!" Tapi di kepalanya uang (tok'), di jiwanya pemaksaan keinginan, sekehendak hasrat yang sering terpikir jangka pendek, lalu meminta yang tidak dipahaminya betul. Lalu dengan congkaknya berkacak pinggang karena kecewa atas karunia yang tidak dipandangnya sesuai keinginan.
.
Atas nama keberhakan diri sebagai manusia, dengan lantangnya menyangka rupa-rupa kepada Sang Pencipta.
.
ar '2019
#Pic : Dari Bapak Erry Armanda

Tidak ada komentar: