[^__^] Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh [^__^]

Rabu, 04 Desember 2019

SENYUM TAWA

Entah kapan, hingga senyummu itu melekang. Bila boleh kutanyakan mengapa kumiliki, maka kau harus tahu, aku telah jauh-jauh hari menyimpannya, tanpa harus kau tahu.
.
Aku bukan pencuri, tapi sudah sewajarnya bukan? Bila kita tercipta tak kuasa menolak sesuatu yang ditimpakan, apalagi seberharga itu ... seperti seperti senyum, seperti canda, seperti asa, yang menyesap keruang jiwa, seperti air dari langir yang menembus areal perkebunan para warga yang kering kerontang.
.
Kau tak bisa mengmbilnya lagi, bagaimanapun tak relanya telah tersimpan di ingatanku. Kau tahu itu, dan akan tersimpan selamanya, hingga akhirnya Pemilik kewarasanku itu mengambilnya kembali, atau mungkin saat suatu nilai kewarasana itu yang berjungkir balik. Maaf, ini bukan salahmu, tapi bukan juga salahku ... jika senyummu itu seperti menghidupkan segala bangkai di alam benakku untuk terus berkreasi berkata-kata menerbitkan bujuk rayu untukmu. (Tolong jangan katakan aku sebagai perayu radikal . OK!? Terima kasih ^^).
.
Menyerah saja, duduk dan dengar baik-baik.
.
 Senyummu itu, Duhai ... membuatku berpikir atas keajaiban kreasi kedua bibir itu.Bagaimana jika kau terlahir tanpa bibir? Apa menghingga aku menyukaimu?
.
Atau begini saja! Jika kau tak mau menjadi jalan sebab aku tertawa-tawa begini. Diamlah, akan aku ceritakan kisah senyum yang salain yang bukan dari kedua bibirmu itu.
Saat tiba-tiba terlihat senyummu itu diingatan, tiba-tiba nampak pula seekor kura-kura. Ia tersenyum, dan senyum itu mengingatkan kepada senyummu. Bagaimana bisa begitu? Sederhana, karena kura-kura itu tengah tersenyum, dan kau juga pernah tersenyum.
Aku bukan sedang lancang mengingat-ngingatmu, tapi senyummu. Bolehkah?
..
Haha! memang lucu jika aku teringat senyummu itu, di mulut  kura-kura. tapi tentu saja, kau bukan kura-kura, tapi senyum itu tetaplah senyum, yang kurasa citraan energi universal yang mengubah.
.
Kau bukan kura-kura, dan rasanya aku tak hingga berhasrat kepada seekor kura-kura. karena aku sendiri adalah tawa-tawa, yang dikotomi amarah, darimu. Kau dan aku harusnya selalu dekat.
.
Semoga jangan ada lagi tawa-tawa penuh angkara, atau senyum-senyum kepedihan.
.
 Harusnya ... kita selalu bersama dan biar semua menyebut kita senyum tawa.
.
Salamku Duhai, kepada engkau yang tersenyum.
Kapan kita ngopi bareng?
:)
gaje
ar 4Des 2019

Tidak ada komentar: