BADRUN adalah bocah seumuran lima tahun yang tengah bersekolah di 'play group' dengan system belajar 'fullday'. Yang dengan begitu, kedua orang tuanya merasa tenang bekerja di kantor, tanpa risau. Toh, ibu guru telah dikenal begitu baik dan penyayang pada setiap anak didiknya.
-
Tidak seperti biasanya, sore ini Badrun di jemput Ayahnya, karena sang ibu harus lembur guna mempersiapkan suatu event perusahaan untuk besoknya
-
"Badrun ayo pulang !," Dengan berseri, ayah Badrun segera mengajak anaknya yang sejak dilihatnya di muka kelas, tengah asyik duduk bermain balok kayu bersama wali kelas.
-
"Maaf sekali bu, saya terlambat... hingga ibu guru harus menunggui dulu Badrun hingga saya jemput," Ayah Badrun segera meminta maaf ke pada wali kelas yangb kini tengah ikut duduk di dekat anaknya itu; menyadari karena keterlambatannya, hingga menahan wali kelas Badrun untuk langsung pulang setelah kegiatan belajar berlalu, padahal sore kini kian menjelang magrib.
-
"Tidak mengapa bapak,,," Wali guru Badrun segera mengangguk seraya tersenyum ramah. Kini matanya segera beralih ke arah anak didiknya, yang masih asyik duduk bersama mainannya di selembat alas spons penuh warna. Badrun cuek saja, meski ayahnya telah datang.
-
"Badrun, ayo berkemas.. ayahnya udah jemput tuh," Kali ini wali kelas menepuk pundak Badrun dengan lembut.
-
"Nggak ah bu, Badrun dah seneng disini,, mau nginep aja!," Kata Badrun cuek, tanpa menoleh sedikitpun. Kali ini tangannya sibuk menyusun balok kayu mainan membentuk seperti castil.
-
"Lho, ntar ibu di rumah nyariin gimana?," Kali ini ayah Badrun segera berjongkok, lalu ikut duduk di depan Badrun. Berusaha menatap anaknya, berharap lebih memahami.
-
"Badrun ingin terus belajar aja yah, disini banyak temen dan ada ibu guru juga.. kalo dirumah sepi nggak ada temen !," Kata Badrun polos, membuat ayahnya tersentak, tapi pikiran ayahnya tidak menyerah untuk tetap coba mencari cara membujuk anak semata wayangnya itu.
-
"Badrun, disini kalo malem ya nggak ada siapapun... dan ibu pun harus segera pulang juga... pulang aja yuk ?!," Kini giliran wali kelasnya menjelaskan dan membujuk.
-
"Kalo gitu Badrun ikut ibu guru aja ya ?," Kali ini Badrun segera menoleh, wajah polosnya terlihat memelas di mata wali kelasnya.
-
"Nggak bisa seperti itu Badrun, ibu badrun kan bukan bu guru," Ayah Badrun kali ini coba menjelaskan dengan sedikit kalut, apalagi hari makin sore. Sebentar lagi waktu magrib tiba.
-
"Kalo gitu, jadiin bu guru ibunya Badrun juga dong yah, ibu guru sungguh baik deh yah," Dengan polos, Badrun kini berganti memandang ayahnya dengan memelas, tidak perduli dengan air muka ayahnya telah matang memerah,malu. Sedang wali kelas Badrun sedikit tersipu, maklum gadis emang biasa baper kan? :D
-
ar,5juli2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar