#Logika Boby
“Assalamualaikum ..” Basyir mengucap salam sambil meraih tangan renta Kyai, sungkem. Sebelumnya ia meletakan seikat Ketela Pohon, sebagi buah tangan pada Guru yang mengajarinya membaca dengan percuma.
“Waalaikum salam” Kyai membalas salam, sambil menyalami Basyir,
“Ini Pak Kyai, Cuma mau mengantarkan sedikit Ketela”Tanpa basa basi, Basyir mendekatkan buah tangan yang dibawanya kepada Kyai.
“Jazakumulloh khoiron katsiron.. Makasih ya” Pak Kyai menerima dengan senang.
“Aamiin.. “—
“Kalo begitu saya pamit pulang Pak Kyai” Basyir segera meneruskan, karena tidak ingin mengganggu waktu gurunya, ia segera pamit.
“Lho kok buru-buru?” Pak Kyai menahan
“Iya, Basyir datang hanya hendak menyerahkan Ketela saja.” Basyir segera menyalami gurunya,
“Tunggu, sebentar” Pak Kyai segera berlalu ke samping rumah, dengan membawa Ketela yang dibawa Basyir. Lalu ia kembali dengan menuntun seekor anak Domba yang baru disapih.
“Ambil ya. Coba rawat, siapa tahu nanti besar dan beranak pinak ” Pak Kyai menyerahkan tali kekang anak Domba betina pada Basyir.
Basyir kaget tidak menyangka Pak Kyai memberinya seekor anak domba betina. Saking harunya pada kemurahan Kyai, ia pun tidak bisa berkata-kata lagi selain berterima kasih. Lalu Basyir sungkem kembali dan berlalu.
Diperjalanan menuju rumah, Basyir berpapasan dengan Boby. Dengan berseri-seri Basyir menyalami teman mengajinya dan mengucap salam.
Namun boby heran, melihat Basyir menuntun, karena setahunya Basyir tidak memelihara Domba.
“Dari mana Syir ?” Boby basa basi, matanya memperhatikan tangan Basyir menuntun anak Domba.
“Baru dari Pak Kyai, mengantarkan Ketela untuk beliau..” Basyir menjawab singkat berseri
“Oh,, nah itu anak Domba ?” Boby tidak bisa membendung rasa penasarannya
“Oh ya, ini dikasih Pak Kyai” Timpal Basyir, Boby pun hanya bengong.
Setelah Basyir berlalu, Boby jadi kepikiran dengan keberuntungan yang Basyir terima. Iapun menyadari, Pak Kyai memang pemurah pada setiap orang. Pak Kyai memang biasa ngasih buah tangan pada siapa saja yang bertamu.
‘Basyir saja yang ngasih seikat ketela, dibalas Pak Kyai dengan anak Domba. Apalagi kalo ngasih yang lebih dari itu ya?’ Hati Boby bebisik, lalu seketika ia pun teringat akan seekor Domba betina dewasa yang tengah bunting di rumahnya.
Seketika iapun menuntun Domba miliknya untuk diberikan pada Pak Kyai, pikirannya menerawang dengan senang akan apa yang bakal didapat dari Pak Kyai. Boby sangat tahu akan sifat Pak Kyai yang pemurah.
‘Ketela aja dibalasi anak Domba,, nah ini saya Domba bunting? Minimal dapet anak Sapi atau bahkan diangkat mantu nih! Wah haha!” Pikiran Boby tebayang indah, hingga tak terasa sampailah ia dirumah pak Kyai.
Dari kejauhan, Boby lihat Pak Kyai tengah asyik makan Ketela Goreng dan air teh diteras depan.
“Kebetulan beliau sedang santai” Hati Bobi berkata lagi, iapun segera mendekat dan dengan segera mengikat tali kekang Dombanya ditiang rumah
“Assalamualaikum Pak Kyai” Boby memulai salam, lalu segera sungkem.
“Waalaikum salam,, loh nak Boby itu kenapa Dombamu diiket didepan situ?” Pak Kyai heran, tanpa ijin Boby mengikatkan Domba besar diting terasnya.
“Iya ini, saya hendak mengantarkan Domba buat pak Kyai” Boby mentap Pak Kyai berbinar, hatinya tidak sabar
“Kalo gitu saya pamit dulu Pak Kyai, wassalamualaikum” Boby kembali sungkem hendak berlalu, dalam hati merasa aneh dengan sikap Pak Kyai yang seperti terpekur.
“Waalaikum salam..” Pak Kyai menjawab pelang, terdiam sesaat.
“Jazakalloh..” Pak Kyai mendoakan Boby atas pemberiannya, dalam hati Pak Kyai bngung; 'apa yang dapat dijadikan buah tangan untuk Boby?'
“Eh ya, tunggu sebentar nak Boby” Pak Kyai segera berlalu kedalam rumah, beliau teringat sisa Ketela pohon dari Basyir. Didapatinya ketela tinggal setengah ikat, karena setengahnya lagi baru saja digoreng dan dimakannya.
“Meski tinggal setengah iket, setidaknya pelajaran saling membalas kebaikan itu tidak sebatas pelajaran teori pada murid-muridnya” Pikir pak Kyai, mengambil Ketela yang tersisa, untuk diserahkan kepada Boby yang tengah menunggu diteras
#jejak_para_kekasih
Cimahi18022017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar