Kabut berlalu, berlindung di balik lengan sang mentari. Langkahnya gemetar, merunduk menyanyikan elegi bait-bait kerinduan yang terkubur sejak semalam. Hingga seirama dan nada mengalun lembut, menyeka air mata yang tak terkata. Menggemalah seutuh doa Rabithah direlung hati, seketika tersenyum.
.
"Terima kasih, duhai Yang Maha Mendengar .." Bisik kabut melemah, jasad sehalus udara sirna. Kembali tersenyum, menyungkur.
.
Ar,032017
___ Dari Sesama Untuk Semua ______________________________________________________________________________________
Rabu, 20 Maret 2019
FANAKU KASIHSAYANGMU
Langganan:
Postingan (Atom)