[^__^] Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh [^__^]

Minggu, 13 Januari 2019

Angin Lalu


Angin berhembus perlahan, menerpa wajah dengan lembut, seperti senyummu itu yang pernah dengan serta merta menyambutku dari jauh, membuat sejenak lupa memikirkan kerasnya hidup, takutnya hidup yang kehancuran kiamatnya terus membayang.
.
Senyum itu ibarat handuk basah yang mengusap setiap keringat bara lelahnya gelisah menunggu setiap perpisahan, yang kerap kita selalu termenung, demi ingin merasai wujudnya dalam waktu kita.
.
Senyummu memang seibarat sepoi angin di tengah terik, membelai raga, juga menyegarkan jiwa. Hingga senja meradang begitu cepat, kita saling mencari, memanggil, saling menyangka  telah saling mencuri hati dan senyuman.
.
Lalu kita tersadar, iklash itu bukan bincangan penuh canda apalagi kata rayu penuh cumbu, kita tertawa di tempat yang berbeda saat mengingatnya.
.
"Iklash itu ada surahnya Kang, surah favorit Akang di setiap rakaat pertama saat shalat bersama, iklash itu sebagai mana bahasa-Nya, bukan bahasa kita atau mahluk lainnya." Terus saja bahasamu itu teringat lembut, sebagaimana sepoi angin yang menerpa wajah kini, di  terik yang penuh dan lelahnya malas menjalani hari.
.
Ar, 2019

Tidak ada komentar: