[^__^] Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh [^__^]

Sabtu, 03 November 2018

Senyum Sepi Tak Terbahasa


.
Hujan, telah acuh meninggalkan ku sendiri. Berlalu tanpa menunggu untuk sekadar menengadah kepada Sang Penciptanya, sebagai saat-saat mustajabnya segala hajat, dari si fakir dan tak berdaya. Lalu hening ranting membasahi, menggetarkan dedaunan, dalam suatu isyarat paling sunyi; bahwa hujan baru saja datang dengan meriah.
.
Tanah merah mengembang, menyesapi air. Daun-daun kering sisa kemarau, telah merebahi tanah dengan sempurna, meniscaya alur takdir, untuk kembali menyatu dengannya. Dedaunan kering itu telah gugur bersama senyuman, karena menyaksikan pucuk-pucuk paling puncak menghijau. Tunas-tunas yang telah tumbuh dengan sempurna, --untuk mengambil perannya tetap eksis, hingga saat akhirnya semesta tiba.
.
Ada sepi yang terus berkata-kata. Ada senyum kian melanglang jiwa. Sebuah pesan yang tak berbahasa, bahwa semua tersaji penuh cinta, sempurna.
.
Ss Nop2018

Tidak ada komentar: