[^__^] Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh [^__^]

Senin, 06 Februari 2017

semangkuk geming janus

 Sajian malam tengah siap, seketika terbangun dari mimpi yang tidak kumengerti. Hanya dapat dapat terdiam, hanya dapat menghela. Meski ingin memaksa malam untuk mengerti, nyatanya tetap saja sang malam dingin dan enggan menceritakan rahasia itu.

Berat sungguh, sang kekasih yang menyadarkan pendaman cinta dari lautan lumpur dusta. Ia menyibak lalu memilihkan satu cinta yang menentramkan, seakan mempertemukan sepasang kekasih yang telah lama dirundung rindu. Agar tak habis detakan umur sebatas pencarian, agar tersenyum penuh balasan digerbang pertemuan. Sebagai kasih yang mengobat rindu, lalu membakar pada pembuktian dan pengorbanan.

Kemana saja selama ini pandang teralih? Kemana saja selama ini hati mengecap? Kemana saja jiwa menghadapkan wajahnya sendiri? Kemana saja?

Padahal segala sesuatu Ia ciptakan muaranya, dan menuntut darah dan air mata dalam perjalanannya.
Meski terlahir dalam kandungan rahimNya, bukankah tidak sedikit yang berjuang untuk kesengsaaraannya sendiri agar tetap terus bermain dalam samudra berbagai pilihan?

Menganggap ego adalah cinta, amarah untuk pijak semangat perubahan, ataupun ratap caci sebagai kejahatan berkulit empati?

Marilah kemari, duhai para perindu. Bila malam adalah pakaian bagi yang telanjang, yang penuh malu menyembunyikan aurat dan aib di terangnya pandangan Yang Melihat.
Marilah mendekat karena Altar telah siap, dan sajian terhidang. Siapa tahu, kita memang berjodoh mereguk kasih bersama.

#semangkuk geming
#janus

Tidak ada komentar: